Disusun oleh : Iqin Zaeni M, S.Pt
A. Pendahuluan
Tetanus adalah keracunan neurotoksin (toksin yang menyerang saraf) yang dibentuk clostridium tetani dengan tanda-tanda khas spasmus (kejang) otot-otot dan dapat mengakibatkan kematian pada hewan mamalia dan manusia.
Von Behring dan kitasato (1890) Menyatakan bahwa tetanus disebabkan oleh toksin(zat beracun) yang dihasilkan oleh kuman, sedangkan kekebalan dapat ditimbulkan oleh penyuntikan antitetanus serum (serum antitetanus). Nicolaier (1884) Menemukan kuman pembentuk spora dari dalam tanah sebuah tanaman, ternyata kuman tersebut penyebab tetanus.
Kuman tetanus tumbuh pada biakan umum dalam suasana anaerobe (tidak dapat hidup dalam oksigen) dan suhu optimum 37℃. Pada biakan cair membentuk sedikit kekeruhan yang kemudian menjadi bening setelah terjadi sedimentasi (pengendapan). Pada lempengan agar darah akan terbentuk koloni yang dilingkari dengan zone hemolyse (daerah pemecahan sel darah merah).
B. Hewan Rentan
Hewan yang rentan terkena penyakit tetanus ialah kuda, anjing, domba, kambing, kucing, sapi, babi, dan tikus.
C. Cara Penularan
Penularan penyakit ini biasanya disebabkan oleh luka, yang dimana syarat terjadinya infeksi diperlukan luka yang dalam atau pada luka superficial (luka luar) yang tercemari kuman aerobe yang mempunya potensi oksidasi-reduksi lemah. Pemasangan tapel, kejadian penularan pada kuda umumnya melalui luka pada kuku sewaktu memasang tapal kuda. Akibat pencukuran rambut dan kastrasi yang biasanya terjadi pada domba, dan akibat dehorning. . Selain daripada itu penularan juga terjadi melalui luka tertusuk paku, luka-luka pada rongga mulut, luka tersembunyi di dalam usus atau alat kelamin.
D. Gejala Klinis
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit tetanus ini sering menimbulkan Masa tunas 1-3 minggu. Gejala klinik tetanus untuk semua hewan hampir mirip. Tanda-tanda awal ialah :
- Sedikit kekakuan.
- Gelisah.
- Terjadi kekejangan yang berlebihan bila ada sedikit rangsangan dari luar (suara, sentuhan, cahaya dan lain-lain).
Gejala yang terjadi pada kuda terjadi dengan menimbulkan kekakuan yang khas yaitu :
- Spasmus membrane nictitan (membran pengedip).
- Trompet hidung melebar.
- Ekor naik.
- Kaki membentuk kuda-kuda.
- Bila yang terserang otot-otot fascia (otot wajah) maka hewan akan susah membuka mulut, sehingga penyakit dinamai “Lock jaw”.
- Bila toksin sudah menyerang otak maka akan terjadi.
- Kekejangan umum.
- Konvulsi (kejang) yang berkesinambungan.
- Kematian terjadi disebabkan oleh aspeksia (tidak mendapatkan suplai oksigen).
E. Pencegahan
Pencegahan bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara menyingkirkan benda tajam dilantai, vaksinasi aktif maupun pasif, pembersihan luka, dikuret lalu diobati, dan gunakan alat operasi yang steril.
F. Pengobatan
Pengobatan bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan cara :
- Luka dibuat segar, dengan membuang bagian jaringan yang rusak, luka dicuci dengan KMnO4 atau H2O2 kemudian diobati dengan antibiotika.
- Berikan tetanus antitoksin dosis kuratif.
- Perlakuan pada hewan sakit
- Kandang bersih,kering, gelap.
- Diberikan kain penyangga perut.
- Makanan disediakan setinggi hidung.
- Obati luka-luka
- Obat-obat symptomatis
- Obat penenang.
- Muscle relexan.
Daftar Pustaka
http://dokterhewan.co.id/detailpost/menelusuri-penyebab-tetanus-pada-hewan