Oleh : Jamaluddin ZA, S.Pt (Kasi Budidaya Peternakan Dinas Peternakan Kab. Lebak)
Penyakit scabies merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada kulit ternak. Penyakit scabies sering juga disebut kesrek, kudis atau budug. Penyakit scabies banyak terjangkit pada ternak ruminansia, terutama musim kemarau pada ternak kerbau. Penyakit Scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Kadang-kadang penyakit scabies disertai dengan infeksi jamur dan bakteri. Tungau betina dari kelompok scabies bertelur pada kulit dipinggir-pinggir luka atau liang kulit, telu-telur dihasilkan sebanyak 40 – 90 butir. Telur akan menetas 1–5 hari menjadi larva berkaki enam, larva berkembang menjadi nympha yang berkaki delapan, tetapi belum mempunyai alat kelamin. Nympha akhirnya terbentuk tungau dewasa. Dari telur sampai dewasa diperlukan waktu 11–16 hari. Tungau betina diperkirakan hidup tidak lebih dari 40 hari. Tungau ini sangat peka terhadap kekeringan.
Penyakit scabies sangat mudah menular pada ternak lain yang langsung bersentuhan dengan ternak yang terjangkit. Sehingga perlu memisahkan ternak yang terkena penyakit scabies dengan ternak yang sehat. Pada kondisi yang parah scabies bisa tersebar pada seluruh tubuh. Hal ini bisa mengakibatkan ternak kaku dalam bergerak, bahkan ternak tidak bisa makan. Jika ini terjadi bisa mengakibatkan kematian pada ternak. Perlu penanganan yang cepat agar penyakit scabies tidak menyebar pada tubuh ternak dan tidak menular pada ternak yang lain.
Gejala klinis dari penyakit scabies dapat diamati secara langsung. Scabies biasanya ditandai dengan kulit mengeras, gundul dan berkerak. Penanganan dengan obat-obatan tradisional bisa dilakukan. Berikut ini obat-obatan yang bisa diberikan dalam penanganan scabies :
- Oli bekas
Oli bekas mudah di dapatkan dibengkel-bengkel motor. Biasanya oli bekas di bengkel dimanfaatkan sebagai pelumas rantai motor dan kadang-kadang dibuang. Tidak sulit mendapatkan oli bekas. Oli bekas mengandung hydro karbon dan sulfur. Hydro carbon dan sulfur merupakan zat beracun bagi tungau, sehingga apabila oli bekas di oleskan pada kulit ternak yang terkena scabies dapat membunuh tungau penyebab scabies. Karena sulfur dapat memblokir proses oksidasi fosfolirasi pada suatu organisme parasit (Manurung, J, dkk., 1992). Berikut ini bahan dan metode pengobatan scabies dengan oli bekas :
Bahan-Bahan :
- Oli bekas
Metode :
Oli bekas dioleskan pada bagian kulit ternak yang terkena scabies secara merata. Pemberian oli bekas dilakukan sekali tiga hari. Pemberian oli bekas pada kulit ternak yang terkena scabies dilakukan sampai kulit ternak benar-benar sembuh.
- Belerang
Belerang banyak dijumpai di sekitar gunung berapi atau di pemandian air panas. Belerang juga banyak di jual di pasar-pasar tradisional. Belerang mengandung sulfur. Sulful dapat membunuh tungau Sarcoptes Scabiei. Motode pengobatan scabies dengan menggunakan belerang sebagai berikut :
Bahan-bahan :
- Beleranga
- Minyak goreng
Metode :
Ternak yang terkena scabies dibersihkan terlebih dahulu. Kulit yang terkena scabies digosok sampai kerak terkelupas, kemudian disiram dengan air bersih. Sebelum menggosok kulit ternak yang terkena scabies, terlebih dahulu kulit yang terkena scabies disiram dengan air. Hal ini dimaksudkan agar kerak mudah terkelupas pada saat digosok. Kemudian belerang dihaluskan, setelah halus dicampur dengan minyak goreng, diaduk agar tercampr merata. Setelah itu campuran belerang dengan minyak goreng dioleskan. Pengobatan dilakukan setiap hari sampai kulit benar-benar sembuh.
- Daun Gamal/Kihujan/Cebreng
Daun gamal biasa juga disebut kihujan atau cebreng. Batngnya tumbuh tegak, daunya berbentuk oval dan menyirip ganjil. Gamal mudah ditemukan, terutama di pedesaan, biasanya gamal ditanam sebagai pembatas lahan atau kebun. Sehingga pengobatan scabies dengan metode ini tidak sulit. Daun gamal mengandung kumarin, kumarin dapat membunuh tungau Sarcoptes Scabiei.
Bahan-bahan :
- Daun gamal yang sudah tua tapi masih lunak
- Minyak goreng
Metode :
Perbandingan daun gamal dengan minyak goreng adalah 1 : 2. Daun gamal/ kihujan/cebreng ditumbuk terlebih dahulu, kemudian daun gamal yang telah ditumbuk halus dicampur dengan minyak goreng. Selanjutnya campuran tumbukan daun gamal dengan minyak goreng dipanaskan sampai mendidih. Kemudian suhu diturunkan sekitar 60 menit. Kemudian didinginkan, setelah dingin disaring sambil diperas agar semua cairan dapat diambil. Hasil perasan ini kemudian dioleskan secara merata kepada kulit yang terkena scabies. Semakin tinggi kadar kumarin semakin efektif pengobatan scabies.
DAFTAR PUSTAKA :
Blood, D. C. et al (1983) Veterinary Medicine, a text book of the diseases of cattle, goats
and Horses. Sixth edition Balliere Tindall. London.
Haryuningtyas, D., dkk (2010) Efektivitas Daun Gamal (glirisedia sepium) sebagai Obat
Penyakit Scabies pada Kambing dengan Tingkat Kesembuhan >95%. Laporan
Akhir Penelitian Intensif Ristek 2011. Balai Besar Penelitian Veteriner. Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Manurung, J. (1991) Pengobatan kudis (Sarcoptes scabiei) pada kambing dengan oli dan
belerang serta campurannya. Penyakit hewan.
Manurung, J., dkk (1992) Pengobatan kudis pada kambing dengan oli, vaselin, belerang
dan daun ketepeng (Cassia alata L). : Penyempurnaan percobaan.
<
p style=”text-align: justify;”>