PENANGANAN PENYAKIT UNGGAS (Itik, Bebek, AYAM)

Oleh : drh. Hanik Malichatin, M.Sc. (Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan)

Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β Penanganan penyakit adalah pengendalian dan sekaligus pembasmian penyakit untuk mengurangi kejadian penyakit menjadi sekecil mungkin, sehingga kerugian yang bersifat ekonomi dapat ditekan seminimal mungkin.Β 

Cara pengelolaan kesehatan unggas :

  • pemberian pakan yang layak,
  • penggunaan bibit yang baik dan sehat,
  • pengelolaan serta penanganan penyakit.

Peternak yang memelihara ayam skala rumah tangga di pekarangan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Lahan pekarangan yang cukup luas dan terdapat tanaman atau rerumputan yang cukup terpelihara,
  • Kandang ditempatkan agak jauh dari rumah bersifat semi permanen agar mudah dipindah atau dibersihkan. Sinar matahari (pagi) dapat masuk kedalam kandang dengan mudah dan kotoran mudah dibersihkan,
  • Vaksinasi: dilakukan sesuai anjuran penggunaan vaksin.

Cara pengendalian penyakit meliputi:Β 

  1. Β Ayam yang mati karena penyakit, dikubur dan dibakar,
  2. Β Bersihkan kandang dan peralatan,Β 
  3. Β Memberi obat cacing setiap 3 bulan sekali,
  4. Β Menambahkan vitamin kedalam makanan dan air minum,
  5. Β Tidak memberi pakan yang sudah berjamur atau tengik,Β 
  6. Β Isolasi ayam yang sakit pada kandang terpisah,
  7. Β Bila terjadi wabah penyakit menular, kandang dan semua peralatan harus disucihamakan,
  8. Β Laporkan ke petugas peternakan jika ada kematian ayam.

I.Β  ND ( Tetelo )

a. Penyebab :

Virus ND, menyerang ayam pada semua usia kematian tinggi (80 -100%), terutama diusia muda.

b. Penularan :

  • lendir yang keluar melalui rongga mulut, lubang hidung dan kotorana yam sakit,
  • kontak langsung dengan ayam yang sakit,
  • melalui debu, peralatan kandang yang tercemar penyakit, sekam kering bekas ayam sakit.

c. Gejala Klinis :

  • gangguan pernafasan,
  • nafsu makan menjadi hilang, tapi nafsu minum bertambah
  • anak ayam tampak lesu dan cenderung berkumpul dibawah sumber panas (lampu)
  • kepala memutar kebawah dan keatas (melintir), dan diikuti kelumpuhan.Β 

d. Pencegahan :

  • vaksinasi pada ayam sehat,
  • sanitasi yang baik (mencuci kandang dan peralatan dengan desinfektan, mengganti alas kandang dengan yang baru)
  • vaksinasi ND dilakukan pada umur 4 hari,21 hari , 3 bulan, selanjutnya diulang setiap 3 bulan

 

II.Β  AVIAN INFLUENZA (Flu Brurung)

a. Penyebab :

Virus influenza tipe A (H5N1). Penyakit Avian Influenza sangat berbahaya karena menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar secara cepat serta menular pada manusia (zoonosis).Β 

b. Penularan :

  • kontak langsung dengan unggas yang sakit,
  • kontak tidak langsung melalui: Kotoran unggas sakit,

Β Β Β Β Β Β Β  sumber air (danau atau kolam) yang tercemar kotoran dan atau bulu dari unggas yang sakit, Virus yang terbawa oleh orang-orang yang berkunjung melalui sepatu, baju, cangkul, sekop, sangkar, peti

c. Gejala Klinis :

  • Mati Mendadak
  • Lendir dari hidung
  • Jengger bengkak, berwarna biru atau berdarah
  • Bengkak pada bagian kepala dan ketopak mata, perdarahan dikulitpada area yang tidak ditumbuhi bulu terutama bagian kaki

d. Pencegahan :

  • Masing-masing jenis unggas dikandangkan dalam kandang yang berbeda (bebek, itik dan ayam tidak sekandang)
  • Ayam yang baru dibeli dikarantina minimal 2 minggu dan jika terlihat ayam sakit segera dipisahkan,
  • Cuci tangan dengan sabun setelah memegang ayam,
  • Hanya menjual atau membeli ayam sehat,
  • Membersihkan halaman sekitar kandang setiap hari dan kotoran dibakar atau dikubur,
  • Cuci dan bersihkan peralatan kandang seminggu sekali, bersihkan dan sucihamakan kandang dengan desinfektan atau bahan detergent,
  • pakai alas kaki khusus di kandang (misalnya : sandal jepit yang khusus dipakai di kandang saja),
    • Pemberian pakan berkualitas dan bersih,
    • Vaksinasi ayam yang sehat
    • Membakar atau menguburkan bangkai dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa.

       

 

III.Β  CRD (Chronic Respiratory Disease)

a. Penyebab :

Mycoplasma gallisepticum (MG) atau Mycoplasma synoviae (MS) Penyakit ini menyerang semua usia, tetapi lebih banyak menyerang ayam pada usia 4 -9 minggu dan ayam dewasa.

b. Gejala Klinis :

  • batuk-batuk diikuti nafas yang terdengar mengorok,
  • keluar cairan dari lubang hidung dan nafsu makan berkurang.

c. Penularan :

  • penularan ayam yang sakit ke ayam yang sehat,
  • melalui telur tetas, makanan, air minum dan peralatan yang tercemar kuman.

d. Pencegahan :

sanitasi yang baik

 

IV. MAREKS

a. Penyebab :
Β 
herpes type B yang menyerang ayam usia 1-4 bulan,

b. Penularan :

  • kontak langsung : sisik kulit atau kulit yang mengelupas termakan ayam sehat.
  • Kontak tidak langsung terjadi jika sisik kulit yang mengandung virus tercampur kedalam pakan, air minum atau kotoran ayam.

c. Pencegahan :

  • vaksinasi Mareks setelah penetasan, saat anak ayam usia 1-4 hari,
  • sanitasi kandang
  • Pengobatan penyakit Mareks tidak ada, kecuali memusnahkan ayam.Β 

 

V.Β  NGOROK (Snot).

a. Gejala Klinis :

  • ayam tampak lesu, bersinbersin,
  • bengkak-bengkak dari lubang hidung dan mata, cairan yang keluar dari hidung mula-mula encer bening lama kelamaan mengental sehingga lubang hidung tersumbat dan pernafasan ayam terganggu

b. Penularan :

  • kontak langsung ayam yang sakit dengan ayam sehat, melalui udara, peralatan kandang, pakan dan air minum yang tercemar.Β 

c. Pencegahan :

  • penyemprotan kandang dengan desinfektan,
  • kandang selatu kering, ventilasi kandang cukup memadai,

d. Pencegahan :
Jika ada ayam yang sudah terserang penyakit Snot, secepatnya ayam tersebut dikarantina atau dipisahkan dari ayam sehat.Β 

Β 
Β 
Β 

β€œJaga Kebersihan kandang, tempat pakan dan minum

Pisahkan Ternak Sakit dan Sehat

Segera tindakan pengobatan jika ada yang sakit

Kubur dan Bakar Bangkai Unggas

Lapor Ke Petugas Dinas PeternakanDaftar”

Β 

Daftar Pustaka

Wiryanto Eddy H, Ir. MM. 2006. Penanganan Penyakit Hewan Ternak. Subdin Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Dinas Pertanian danΒ  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Peternakan Provinsi Banten. Serang

Disnak Jawa Timur. 30 April 2012. Biosecurity dan Manajemen Penanganan Penyakit Ayam Lokal

 

 

 

Terkait

Komentari

Surel Anda tetap rahasia. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *
Anda boleh menggunakan label dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
    Feby Hardian Kurniawan, S.E., MM
    Tahun Desember 2025 - Saat ini
PRESTASI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Pegawai
INFOGRAFIS
Harga Produk Hewan