Oleh : Iqin Zaeni Mansyur, S.Pt
Pergantian musim di daerah tropis seperti di Indonesia sangat berdampak buruk terhadap produktivitas ternak terutama ungas. Hal ini disebabkan karena perubahan cuaca yang tiba-tiba, perbedaan suhu antara siang dan malam yang sangat ekstrim sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Apabila hal ini tidak diantisipasi, maka ternak unggas akan rentan terkena penyakit baik yang disebabkan oleh bakteri, jamur maupun virus. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit pada saat musim pancaroba, diantaranya:
- Memberikan asupan pakan yang cukup baik jumlah maupun kualitasnya
- Memberikan suplemen tambahan
- Mempersiapkan sarana penunjang yang memadai
- Memperbaiki manajemen produksi
Penyakit ternak unggas yang sering muncul pada saat musim pancaroba diantaranya adalah Newcastle disease (ND).
Newcastle disease (ND) atau sering juga disebut dengan Penyakit Tetelo merupakan suatu penyakit pernafasan dan sistemik yang bersifat akut dan mudah sekali menular yang disebabkan oleh virus dan menyerang berbagai jenis unggas terutama ayam.
Penularan virus ND dapat terjadi secara langsung dari ayam sakit ke ayam yang peka, tetapi dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui alat atau pekerja yang tercemar virus tersebut. Ayam yang terserang virus ND yang mengalami gangguan pernafasan akan menyebabkan adanya udara yang bercampur titik air yang mengandung virus ND yang berasal dari mukus ayam sakit.
Leleran tubuh yang mengandung virus ND akan dibebaskan dari tubuh ayam sakit sebagai akibat adanya replikasi virus tersebut di dalam saluran pernafasan. Virus ND yang ditularkan melalui saluran pernafasan dalam suatu kelompok ayam seperti pada peternakan ayam broiler akan menyebar dengan cepat sekali. Berbeda dengan virus ND yang dikeluarkan bersama feses dan terutama yang ditularkan melalui rute oral akan menyebar secara lambat terutama jika ayam tidak mengalami kontak secara langsung.
Masa inkubasi (masa pada saat penyakit masuk sampai menimbulkan tanda-tanda penyakit) ND pada infeksi alami berkisar antara 2 – 15 hari (rata-rata 5 – 6 hari) tergantung pada galur virus ND, spesies unggas, umur, status kekebalan, adanya infeksi campuran dengan mikroorganisme lain, stres lingkungan, stres sosial, rute infeksi dan dosis virus.
Tanda-tanda klinis ND sangat bervariatif tergantung type virus ND, diantaranya: ayam terlihat lesu, peningkatan frekuensi pernafasan, kehilangan nafsu makan, penurunan konsumsi air, kelemahan dan dapat berakhir dengan kematian, penurunan produksi telur secara drastis bahkan produksi dapat berhenti total, gangguan pernafasan yang berat dan mendadak, ada gangguan saraf, kerabang telur terlihat kasar dan putih telur lebih encer, adanya kematian yang mencapai 50 – 100%.
Gb.1 Gejala tortikolis/leher berputar akibat ND (sumber: Charles Rangga Tabbu, 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya-Vol.1)
Gb.2 Nekrosis dan pendarahan pada mukosa proventrikulus dan tonsil
sekalis akibat ND (sumber: Charles Rangga Tabbu, 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya-Vol.1)
Gb.3 Nekrosis dan pendarahan multifokal pada mukosa usus akibat ND (sumber: Charles Rangga Tabbu, 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya-Vol
Penanggulangan penyakit ND yaitu dengan cara pengobatan dengan pemberian antibiotik/antibakteri bertujuan hanya untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri. Pemberian multivitamin sebagai pengobatan suportif sangat dianjurkan untuk mempercepat kesembuhan jaringan yang rusak. Mengkarantina ternak yang sakit merupakan salah satu upaya pengendalian penyebaran penyakit. Desinfeksi kandang, peralatan dan lingkungan dengan tepat secara berkala serta vaksinasi ND merupakan upaya pencegahan penyebaran dan serangan penyakit ND.
Daftar Pustaka:
<
p style=”text-align: justify;”>Charles Rangga Tabbu, 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya-Vol.1, Penerbit Kanisius, Yogyakarta