Unggas Pedaging Lebak Capai 12,4 Juta Ekor

Unggas Pedaging Lebak Capai 12,4 Juta Ekor

Populasi unggas pedaging di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencapai 12,4 juta ekor per tahun sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar Jakarta, Bogor dan Tangerang.

“Kita terus mengoptimalkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok pembudidaya ternak unggas agar dapat meningkatkan produksinya,” kata Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Rosmantoro saat dihubungi di Lebak, Selasa (28/4).

Populasi unggas pedaging di Kabupaten Lebak tahun ke tahun meningkat dan tercatat tahun 2013 mencapai 11,9 juta ekor.

Namun, populasi tahun 2014 sebanyak 12,4 juta ekor sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal juga memasok ke luar daerah.

Peningkatan populasi unggas potong tersebut setelah adanya kerja sama dengan perusahaan peternakan dan masyarakat.

Saat ini, ujar dia, ribuan ekor ayam potong Kabupaten Lebak dipasok ke Jakarta, Bogor dan Tangerang dan dapat meningkatkan pendapatan peternak itu.

Bahkan, kehidupan ekonomi peternak plasma relatif baik dan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tingi, selain itu juga membangun rumah serta membeli kendaraan.

Mereka para peternak unggas itu sebagai peternak plasma dengan menjalin kemitraan perusahaan inti, seperti PT Anwar Sierad, Padma dan Pofan.

“Semua produksi unggas itu ditampung oleh perusahaan inti dengan harga cukup bagus di pasaran,” katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah peternakan plasma di Kabupaten Lebak memiliki sebanyak 2.500 kandang dan setiap kandang dihuni sekitar antara 5.000 sampai 7.000 ekor unggas.

Mereka pendapatan peternak plasma mencapai Rp65 juta per kandang dengan harga daging di pasaran sebesar Rp25.000/kg.

Pendapatan sebesar itu tentu menguntungkan peternak plasma dan bisa meraup keuntungan sekitar 40 persen.

Pemerintah daerah terus mendorong peternakan plasma berkembang sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Di samping itu juga perusahaan ternak diberikan kemudahan proses izin jika mereka menanamkan di Kabupaten Lebak.

“Kami juga terus melakukan pembinaan terhadap peternak plasma agar memperhatikan kesehatan unggas juga kebersihan kandang sehingga tidak ada penolakan dari warga,” katanya.

Sementara itu, sejumlah peternak plasma di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mengatakan mereka sangat terbantu dengan adanya kemitraan bersama perusahaan inti dapat mengembangkan unggas pedaging.

Sebab perusahaan inti memberikan benih, pakan juga produksinya ditampung oleh mereka.

“Kami cukup untung menjadi peternak plasma karena produksinya bisa ditampung perusahaan inti dengan harga pasaran sehingga tidak menimbulkan kerugian,” katanya.

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
    Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
PRESTASI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Pegawai
INFOGRAFIS
Harga Produk Hewan