Oleh : Puthut Setyo Wibowo (Pelaksana Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Lebak)
Telur dan produk hewan lainnya seperti Daging, Susu dan produk olahannya merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung protein, lemak, vitamin mineral dan karbohidrat serta mengandung asam amino esensial. Kandungan gizi yang tinggi tersebut selain dibutuhkan oleh tubuh ternyata juga sangat disukai oleh kuman-kuman / bakteri sehingga menyebabkan produk hewan (telur) dikategorikan sebagai bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable food). Kerusakan telur karena kuman tersebut dapat berpotensi menimbulkan bahaya (potentially hazardous food) bagi kesehatan konsumen yang mengkonsumsi telur yang telah mengalami kerusakan tersebut. Cermat dan tepat dalam memilih telur yang baik menjadi poin penting sehingga konsumen dapat mengkonsumsi telur dengan aman dan sehat.
Ada 2 cara untuk mengetahui kualitas mutu telur secara langsung :
1. | Dengan cara melihat secara visual penampakan kerabang (kulit telur) | |
a. | Warna kerabang telur seragam, cerah & sesuai dengan jenis unggas (contoh : jika ayam kampung maka warna kerabang telur putih mulus) | |
b. | Bentuk telur normal | |
c. | Permukaan telur Halus, Mengkilap, TIDAK ada kotoran (kotoran ayam, noda hitam, pengapuran) dan permukaan telur tidak retak. | |
2. | Dengan Cara Melakukan Peneropongan |
Menurut SNI No 3926:2008 tentang telur ayam konsumsi, prinsip dari melakukan peneropongan adalah dengan meneropong telur ke arah sinar yang lebih kuat sehingga dapat terlihat bagian dalam dan luar telur seperti keretakan kerabang, kantung udara (makin tua telur maka kantung udara akan tampak lebih besar), kuning telur, bercak-bercak darah dan pertumbuhan embrio.
Kantung udara menjadi salah satu faktor penentu kesegaran telur karena selama penyimpanan telur akan mengalami penguapan air dan gas melalui pori-pori kerabang telur. Penguapan air ini menyebabkan kadar air telur menurun sehingga isi telur mengalami penyusutan dan ruang kosong dalam telur akan digantikan oleh udara. Sehingga semakin tua usia telur maka penguapan air dan gas semakin banyak sehingga kantung udara akan menjadi semakin besar.
Dengan pemilihan telur yang baik maka diharapkan konsumen dapat terhindar dari bahaya akibat mengkonsumsi telur yang tercemar oleh bakteri atau kuman serta dapat memperoleh manfaat gizi yang baik bagi kesehatan tubuh.
Sumber :
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 3926:2008 Telur Ayam Konsumsi. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan. 2016. Cara Pintar Pilih Pangan Asal Hewan. BPMSPH. Bogor.