Oleh : Hanik Malichatin
Kejadian ternak ambruk sering terjadi pada sapi, kerbau, kambing dan domba menyebabkan kerugian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan dari peternak mengenai penyebab ternak ambruk, sehingga untuk menghindari kerugian yang lebih besar peternak menjual murah ternak tersebut. Penyusutan harga ternak ambruk yang dijual dapat mencapai 50%. Kejadian ternak ambruk di lapangan salah satunya diakibatkan defisiensi mineral, terutama kalsium. Data penanganan akibat kekurangan mineral di Kabupaten Lebak yaitu :
Tahun | Jumlah Ternak Sakit (ekor) |
2015 | 19 |
2016 | 22 |
2017 | 15 |
2018 | 29 |
Diduga kejadian ternak ambruk diakibatkan kekurangan mineral yang dipengaruhi oleh faktor pakan rumput muda, dan pakan yang tidak memenuhi kebutuhan mineral. Penanganan dilakukan dengan pemberian suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Mineral adalah salah satu komponen nutrisi yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan, kesehatan, produksi, reproduksi dan kekebalan tubuh hewan. Mineral juga berperan sebagai regulator dalam semua proses metabolisme. Ruminansia membutuhkan makromineral Ca, Mg, P, K, Na, Cl dan S, sedangkan mikromineral yang dibutuhkan ruminansia adalah kromium (Cr), kobalt (Co), tembaga (Cu), yodium (I), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), nikel (Ni), selenium (Se) dan seng (Zn). Meskipun elemen makromineral dalam tubuh jumlahnya sedikit dibandingkan dengan nutrisi lain seperti protein dan lemak, tetapi mereka memiliki peran yang sangat vital dalam tubuh Sumber mineral dapat berasal dari hijauan, konsentrat dan suplemen tambahan mineral.
Kejadian defisiensi magnesium (hipomagnesemia) disebut grass tetany. Grass tetany disebabkan oleh penurunan kadar magnesium secara tiba-tiba di cairan cerebrospinal, sebagai manifestasi dari penurunan kadar magnesium di dalam plasma. Grass Tetany paling sering di awal musim hujan, karena pakan dari rumput muda, yang memiliki tingkat magnesium rendah. Kecenderungan besar penyakit tersebut terjadi pada ternak bunting atau ternak laktasi, akibat kebutuhan magnesium yang meningkat selama periode tersebut. Penyakit dapat berlangsung akut, dalam kejadiaan akut, Mg dalam darah sangat rendah, sehingga Mg tubuh tidak mampu untuk mobilisasinya. Gejala klinis dapat terlihat dari gangguan yang terjadi pada sistem syaraf antara lain kepala ditarik ke atas, hewan berjalan tidak normal, kejang dan ambruk. Pencegahan grass tetany dapat dilakukan dengan penambahan suplemen mineral pada pakan.
DAFTAR PUSTAKA:
Yanuartono dkk. 2016. Peran Mikromineral pada Reproduksi Ruminansia. Jurnal Sains Veteriner. Yogyakarta