SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN

SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN

Oleh :  Brita Ariyaningsih, S.Pt

Pemeliharaan ayam pada musim kemarau maupun musim penghujan sama-sama menguras energi bagi peternak.  Pada musim penghujan dimana kelembaban tinggi memicu hampir semua bibit penyakit untuk tumbuh subur termasuk kejadian mikotoksikosis (penyakit disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh jamur) maupun infeksi cacing.  Pada musim kemarau, infeksi saluran pernapasan dan heat stress tidak dapat dielakkan.Perbedaan musim tersebut, tentunya memerlukan manajemen yang berbeda.  Lalu bagaimana dengan musim pancaroba?

Musim pancaroba terjadi hanya pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan September hingga November atau peralihan musim hujan ke musim kemarau pada bulan Maret dan April.  Perubahan nyata yang terjadi pada musim pancaroba adalah terjadinya perubahan cuaca yang drastis, kelembaban relatif tinggi, fluktuasi suhu dan kelembaban yang tajam, serta adanya perbedaan yang mencolok antara siang dan malam dengan perbedaan lebih dari 6 °C.  Suhu yang cenderung ekstrim antara siang hari dapat mencapai 35 °C, sedangkan malam hari sangat rendah.  Dalam dunia perunggasan, kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya wet litter serta gas amonia lebih cepat terbentuk.

 

Dampak Musim Pancaroba terhadap Dunia Perunggasan

  1. Immunosupresif

Musim Pancaroba memaksa ayam untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan.  Tidak mengherankan jika di kandang sering ditemui adanya ayam panting alias megap-megap pada siang hari namun cenderung bergerombol pada malam hari akibat suhu yang dingin.  Hal tersebut merupakan salah satu usaha ayam untuk berdamai dengan lingkungan.  Ayam juga tidak memiliki pengatur suhu (Thermoregulator) yang baik, terutama pada ayam muda.  Kedua kelemahan tersebut menjadi faktor pemicu bangsa aves termasuk unggas memiliki kepekaan yang tinggi terhadap adanya perubahan suhu.  Kepekaan yang tinggi tersebut menjadi ayam mudah stress.  Stress inilah yang akan menjadi titik awal dalam dunia perungasan.  Stress merupakan kondisi Immunosupresant, dimana akan berakibat pada buruknya sistem pertahanan unggas.  Alhasil, sedikit infeksi bibit penyakit dari lapangan mampu mengacaukan performan ayam baik pertumbuhan daging (broiler) maupun produksi telur (layer).

 

  1. Perkembangan DOC kurang optimal

DOC atau Day Old Chick merupakan anakan yang baru saja ditetaskan (berumur satu hari).  Dampak yang nyata terjadi yaitu proses penyerapan kuning telur tidak sempurna menyebabkan kekebalan tubuhnya menjadi rendah.  Akibat dari proses yang tidak sempurna tersebut menyebabkan pertumbuhan DOC menjadi kurang optimal.

 

  1. Merebaknya Kasus Penyakit

Pada musim kemarau atau kemarau maupun musim pancaroba terjadi peningkatan jumlah partikel debu,  Partikel tersebut merupakan media penyebaran E. coli yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan yang masuk ke dalam tubuh ayam pada saat ayam nafasnya tersengal-sengal (panting) karena heat stress.  Dengan menurunnya daya tahan tubuh akibat stress maka ayam akan mudah terserang berbagai jenis penyakit.  Ayam akan mudah terinfeksi bibit penyakit.  Dengan kondisi suhu yang ekstrim hal tersebut dapat dengan mudah menular ke ayam yang lain.

 

  1. Penurunan Kualitas Pakan

Pada saat musim pancaroba akan membawa dampak pada penurunan kualitas pakan karena saat itu kelembaban cukup tinggi.  Kelembaban yang cukup tinggi dan penyimpanan yang kurang tepat dapat menyebabkan kualitas menjadi berkurang .  Kondisi ini juga memicu pertumbuhan jamur.  Jika pakan ternak tetap dikonsumsi oleh ayam tentu dapat menyebabkan pencernaan menjadi terganggu.

 

  1. Penurunan Kualitas Air Minum

Pada saat musim kemarau atau pancaroba berimbas pada kualitas air minum.  Air yang ada di penampungan atau sumur menjadi keruh.  Berdasarkan data Technical suppport tahun 2011, permasalahan air pada musim pancaroba adalah tingginya tingkat pencemaran bakteri E.coli sehingga menyebabkan kandungan nitrit dalam air semakin tinggi.  Apabila akan digunakan untuk air minum ayam, air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu.  Apabila telah jernih dan terbebas dari zat-zat yang mencemari, maka air tersebut dapat dikonsumsi oleh ayam.  Air bersih merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ayam.

 

Bagaimana Menghadapi Pancaroba

Secara matematis, dalam mencapai potensi yang maksimal, kondisi lingkungan hanya sebagai faktor penambah.  Sedangkan faktor utama diperankan oleh manajemen.  Dengan istilah lain, manajemen berpengaruh sangat besar bahkan proporsinya 70 % untuk mencapai potensi yang optimal.  Jadi meskipun lingkungan di luar kurang bersahabat, selama manajemen bagus maka kerugian dapat dihindari.  Manajemen bertujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi ayam, diantaranya :

  • Infrastruktur kandang
  • Ppenaturan suhu dan kelembaban
  • Pengaturan oksigen (kepadatan kandang)
  • Pemantauan kondisi ayam di lapangan
  • Pemantauan titer antibodi
  • Manajemen pakan yang baik
  • Manajemen feses
  • Meningkatkan stamina ayam
  • Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

 

Pustaka :

Rasyaf, M.  1994.  Beternak Ayam Petelur.  Penebar Swadaya: Jakarta.

<

p style=”text-align: justify;”>http://hobiternak.com/memelihara-ayam-pada-saat-musim-pancaroba/

Terkait

Komentari

Surel Anda tetap rahasia. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *
Anda boleh menggunakan label dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
Pegawai
Harga Produk Hewan
INFOGRAFIS