Oleh : Jamaluddin ZA, S.Pt (Kasi Budidaya Ternak Dinas Peternakan Kab. Lebak )
Beternak akan mudah dilakukan apabila sudah memiliki ilmunya, namun apabila tidak memiliki ilmu tentang beternak yang baik atau good farming practice (GFP) tentu beternak merupakan hal sulit. Ilmu adalah dasar utama agar suatu usaha dapat berhasil. Ilmu beternak bisa diperoleh dari berbagai sumber, bisa melalui pendidikan, belajar dari peternak yang berhasil, melalui pengalaman dan membaca literatur tentang peternakan. Cara memperoleh ilmu dengan belajar dari peternak yang sudah berhasil bisa dilakukan dengan diskusi melalui berbagai pengalaman peternak lain, ruang diskusi sebaiknya berbentuk wadah atau organisasi. Bagi peternak yang tidak memiliki wadah atau organisasi kadang kebingungan untuk mencari solusi jika ada masalah yang timbul pada usaha ternaknya, sehingga penanganan masalah tersebut tidak tepat sasaran akibatnya timbul kerugian bagi peternak. Oleh karena itu sangat penting keberadaan organisasi yang mempersatukan peternak sehingga dapat berbagi ilmu.
Organisasi merupakan aktivitas kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih (Chester L. Hunt, 1994 dalam wikipedia) atau menurut Stephen P. Robbins (1994) bahwa organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Perlunya berkomunikasi dengan peternak lain agar terpenuhi segala kebutuhan yang tidak bisa dilakukan secara sendiri sehingga perlu organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Berbagai macam cara untuk mempersatukan suatu komunitas, baik komunitas peternak maupun yang lainnya, di bidang peternakan ada berbagai macam organisasi peternak misalnya Himpunan Peternak Kambing dan Domba (HPDKI), Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI), Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI). Khusus di Kabupaten Lebak ada satu hal yang unik dalam organisasi peternak. Organisasi peternak yang dibentuk menampung dari berbagai jenis peternak di Kabupaten Lebak, baik peternak kambing, peternak domba, peternak sapi maupun peternak kerbau yang diberi nama Saduluran Peternak Lebak (SPL). Organisasi SPL merupakan sekumpulan orang atau masyarakat yang mempunyai suatu tujuan yang sama sehingga membentuk organisasi dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada. Wadah ini menampung dari berbagai aspirasi peternak dan melakukan diskusi mengenai permasalahan peternak. Antara peternak yang satu dengan peternak yang lain berbagi ilmu dan pengalaman dalam menangani permasalah selama beternak sehingga muncul solusi jika ada peternak mengalami masalah.
A. STRUKTUR ORGANISASI SADULURAN PETERNAK LEBAK (SPL)
Ciri organisasi adalah adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida atau adanya kedudukan atau kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa yang tersusun dalam struktur organisasi. Berikut struktur organisasi Saduluran Peternak Lebak (SPL) :
Penasehat : H. Ade Sumardi
Ketua SPL : Supandi
Sekretaris : Hendriyana
Bendahara : Mumu
Anggota : Berbagai Peternak di Kabupaten Lebak
Setiap anggota memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
B. LAMBANG SADULURAN PETERNAK LEBAK (SPL)
Penentuan lambang SPL dilakukan setelah petemuan pertama. Berbagai macam usulan lambang SPL diajukan, sehingga hasil diskusikan disetujui lambang SPL sebagai berikut :
Lambang SPL terdiri dari tulisan Saduluran Peternak Lebak di bagian luar, kemudian gambar tali dalam satu ikatan, di bagian dalam tegah atas ada gambar angklung dibawahnya tangan yang saling menggenggam, bagian paling bawah tulisan SPL 3 warna, kemudian bagian dalam kiri gambar kapas dan padi serta bagian dalam kanan gambar berbagai macam jenis ternak.
C. AGENDA
SPL terbuka menerima setiap peternak di Kabupaten Lebak yang ingin bergabung menjadi anggota, agar peternak di Kabupaten Lebak terwadahi dalam suatu organisasi. SPL melakukan pertemuan rutin setiap bulan bergiliran dari peternak yang satu ke peternak yang lain. Penentuan jadwal pertemuan berikutnya ditentukan pada bulan sebelumnya. Pertemuan SPL dihadiri pengurus dan anggota SPL dengan membahas tentang ilmu peternakan (pakan, bibit dan managemen) dari pembicara maupun anggota SPL.
Ruang diskusi setiap saat disediakan melalui grup WhatsApp SPL, pada grup ini para peternak bebas bersiskusi seputar peternakan. Mendiskusikan permasalahan yang terjadi, peternak yang mengalami masalah menyampaikan permasalahannya di grup whatsapp, kemudian peternak yang mengetahui penanganan masalahnya akan menyampaikan solusinya.
D. HARAPAN
Semoga para peternak di Kabupaten Lebak dapat bergabung dalam Saduluran Peternak Lebak (SPL). Sehingga para peternak dapat terwadahi dan menemukan solusi jika ada masalah dalam usaha ternaknya. “Peternak Sejahtera Lebak Jaya”.
DAFTAR PUSTAKA
Chester I. Bernard dalam Wikipedia
Stephen P. Robbins (1994) Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan.Jakarta