PERBEDAAN RUMPUT GAJAH DAN RUMPUT ODOT

PERBEDAAN RUMPUT GAJAH DAN RUMPUT ODOT

Disusun : Asep Rohimat SPt

 

Hijauan pakan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan usaha peternakan khususnya untuk ternak ruminansia karena berperan vital untuk menunjang pertumbuhan, produksi, reproduksi dan kesehatan ternak (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013). Ketersediaan hijauan pakan yang tidak memadai baik kuantitas maupun kualitasnya, menjadi salah satu kendala dalam pengembangan usaha peternakan. Sehingga perlu adanya upaya untuk menyediakan hijauan pakan yang cukup baik dan bisa terjamin kontinuitasnya. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memelihara, meningkatkan produksi, serta pertumbuhan dan perkembangan hijauan pakan. Salah satu Hijauan pakan yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak ruminansia adalah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum).

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tanpa takson): Angiospermae
(tanpa takson): Monokotil
(tanpa takson): Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Bangsa: Paniceae
Genus: Pennisetum
Spesies: P. purpureum
Nama binomial
Pennisetum purpureum

Sumber : Wikipedia, 2019

 

Dari sekian banyak jenis Rumput Gajah yang ada di Indonesia adalah Pennisetum purpureum Schumach & Thonn dan yang belum banyak dikenal adalah rumput gajah dwarf /odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Perbedaan rumput gajah dan rumput odot adalah rumput gajah termasuk pada rumput soilage yaitu rumput potong, sedangkan rumput odot termasuk kepada pasture/rumput grazing. Pembagian soilage dan grazing didasarkan pada ketinggian tanaman, pada rumput odot rata-rata tinggi tanaman 125 cm (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013) sedangkan pada rumput gajah bisa mencapai tinggi 3-4 meter (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc,1994) . Meskipun rumput odot termasuk rumput grazing tapi bisa juga dijadikan rumput potong, demikian pula sebaliknya untuk rumput gajah (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

Rumput gajah berasal dari afrika dan masuk ke Indonesia  sejak tahun 1926, tumbuh paling baik pada tanah yang berat dengan kemampuan menahan air yang tinggi (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc, 1994). Sedangkan rumput odot dikembangkan di Florida sejak  tahun 1980 dan disebarkan ke Thailand pada tahun 1990, Jepang tahun 1996 dan di Indonesia pada tahun 2004 tepatnya di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Propinsi Sulawesi Selatan (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

  1. Karateristik rumput odot / rumput gajah dwarf :
  • Tingi tanaman rata-rata 125 cm.
  • Jumlah anakan rata-rata 150 per m2.
  • Tingkat persentase daun rata-rata 70%.
  • Palatabilitas yang tinggi (berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk di Jepang sapi perah FH mengonsumsi sekitar 60% dari seluruh tanaman dan 71,6% untuk konsumsi sapi potong)
  • Berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk untuk lahan kritis yg ditanami rumput gajah mini dengan perlakuan penambahan pupuk organik berupa kotoran ternak bisa meningkatkan daya tampung lahan (carrying capacity) sampai 22 ekor/ha untuk sapi bali dengan bobot badan 150 kg dengan pertambahan bobot badan 0,5 kg/hari.

 

2. Karateristik Rumput Gajah / Pennisetum purpureum Schumach & Thonn :

  • Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm.
  • Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 meter.
  • Dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas dapat setinggi 7 meter.
  • Perakaran bisa mencapai 4,5 meter kedalam tanah.
  • Hasil hijauan 000 kg/ha pertahunnya dengan sisitem irigasi yang baik.

Demikianlah perbedaan rumput gajah dan rumput odot berdasarkan karakteristiknya, satu hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kandungan nutrisi yang optimal adalah waktu pemotongan/panen, karena bila terlalu tua (bisa dilihat dari proposi batang yang besar) menyebabkan kadar berat kasarnya menjadi tinggi dan nilai nutrisinya menurun (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc, 1994).

 

Pustaka :

  • Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc. 1994. Produksi Tanaman Hijau Makanan Ternak Tropik. BPFE. Yogyakarta
  • Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc. 2013. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. IPB Press. Bogor
  • Wikipedia Bulan Desember 2019

Terkait

Komentari

Surel Anda tetap rahasia. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *
Anda boleh menggunakan label dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
Pegawai
Harga Produk Hewan
INFOGRAFIS