Oleh : Yanti Komalasari
Produk peternakan banyak dijumpai di pasar, mulai dari pasar tradisional sampai pasar modern. Saat ini permintaan akan produk peternakan cukup tinggi, baik konsumsi rumah tangga maupun rumah makan. Produk yang banyak dijumpai seperti daging, telur dan susu. Produk peternakan jika langsung dipasarkan memiliki masa simpan yang pendek. Daging misalnya tanpa perlakuan khusus hanya kuat satu hari, susu pun demikian sedangkan telur lebih lama bisa maksimal mencapai satu minggu. Sehingga produk peternakan jika ingin bertahan lebih lama seperti daging harus dibekukan. Ada perlakuan khusus yang membuat mikroorganisme pembusuk tidak bisa tumbuh dan berkembang pada produk tersebut. Sifat produk peternakan tanpa pengolahan dan pengawetan mudah rusak maka usaha peningkatan produk peternakan tergantung pasar atau konsumen, mudahnya akses pasar, lokasi pasar yang dekat, tingginya permintaan konsumen dan kesesuaian keuntungan yang diproleh peternak merupakan motivasi bagi peternak untuk tetap meningkatkan produktifitas ternaknya.
Menurut William J. Stanton Pemasaran adalah suatu sistim keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Sedangkan menurut Czinkota dan Kotabe (2013) Pemasaran yaitu perencanaan dan penetapan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Sistim pemasaran produk peternakan merupakan suatu kesatuan urutan dari berbagai komponen pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk peternakan dari produsen awal sampai ke konsumen akhir. Peranan sistim pemasaran adalah memaksimalkan tingkat konsumsi, memaksimalkan kepuasan konsumen, memaksimalkan pilihan konsumen, memaksimalkan mutu dan ketersediaan produk.
Tidak sulit memasarkan produk peternakan, apalagi pada hari-hari besar seperti menjelang puasa dan idhul fitri. Permintaan akan daging dan telur meningkat tajam sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga. Mudahnya akses pasar diharapkan dapat meningkatkan gairah para peternak dalam pengelolaan ternak agar meningkat produktifitasnya.
Peternak harus mengakses pasar agar mengetahui berapa harga terkini produk yang dimiliki sehingga peternak tidak terkecoh oleh harga saudagar atau tengkulak sehingga peternak tidak mengalami kerugian. Walaupun akses pasar dimiliki peternak akan tetapi efisiensi dalam pemeliharaan tetap yang utama agar biaya bisa ditekan serendah mungkin sehingga mendapatkan keuntungan yang optimal. Penjualan berawal dari produk namun tujuan akhirnya adalah keuntungan dan pemasaran diawali dari keinginan konsumen berakhir pada kepuasan konsumen. Pemasaran produk-produk peternakan harus dapat dioptimalkan agar produk yang dipasarkan cepat tersalurkan karena produk peternakan tanpa pengolahan dan pengawetan cepat rusak.
Produk-produk olahan peternakan atau istilahnya pengolahan produk pasca panen yang bisa diolah dan diawetkan mempunyai kesempatan pemasaran yang lama karena daya simpan yang lama. Walaupun sebaiknya produk peternakan diharapkan cepat terjual. Produk pasca panen apalagi yang sudah skala industri memiliki banyak kelebihan dibanding produk segar. Pemasaran produk pasca panen peternakan yang sudah diawetkan tidak khawatir terjadi kerusakan walaupun melalui proses ditribusi dan penjualan yang lama. Sehingga produk pasca panen perlu sentuhan khusus untuk menghasilkan bagaimana caranya produk peternakan bisa bertahan lebih lama, Misalnya dalam pengolahan yang sederhana seperti krupuk kulit, baso, telur asin dan sebagainya dan pengawetan yang lebih sederhana lagi seperti pembekuan daging.
Produk peternakan skala industri telah banyak muncul dipasaran oleh perusahaan-perusahaan besar seperti nugget, sosis, abon, susu bubuk dan yoghut. Produk-produk peternakan siap saji juga banyak menjamur di berbagai kota di Indonesia termasuk kota Rangkasbitung. Hal ini menandakan pangsa pasar produk peternakan sangat tinggi. Permintaan akan produk peternakan setiap hari terjadi perputaran baik produk segar maupun produk olahan. Ini merupakan peluang besar bagi insan peternakan bahwa peluang dalam usaha peternakan masih terbuka luas. Tentu hal ini yang membuat semangat peternak untuk tetap mengelola usaha ternaknya, dengan catatan harga ditingkat peternak juga tinggi.
Produk hasil industri dapat diubah bentuk dan kualitasnya bisa disesuaikan dengan permintaan pasar. Memang produk industri peternakan membutuhkan modal awal yang besar terutama peralatan atau mesin-mesin yang mendukung pengolahan produk. Hal ini sejalan dengan tujuan industri memproduksi dalam jangka panjang dan produk-produk tersebut diharapkan dapat menguntungkan dalam waktu yang singkat. Besar kecilnya usaha peternakan tergntung modal yang tersedia dan permintaan pasar. Ada empat pendekatan yang digunakan dalam tataniaga yaitu : the functional approach (Pendekan fungsi), the institutional approach (Pendekatan secara lembaga), the commodities approach (Pendekatan barang) dan the economic theoritikal approach (pendekatan secara teori ekonomi). Semoga dengan artikel ini dapat memberi semangat buat peternak agar tetap berusaha dalam bidang peternakan karena peluang pasar masih terbuka luas.
Daftar Pustaka
Czinkota dan Kotabe (2013) The American Marketing Association.