KONSUMEN CERDAS DALAM MEMILIH PRODUK HEWAN YANG BAIK

KONSUMEN CERDAS DALAM MEMILIH PRODUK HEWAN YANG BAIK

 oleh : drh. Eneng Sumyati (Kasi kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kab.Lebak )

Anugrah tak terkira apabila kita mengkonsumsi makanan dan menikmati makanan dengan aman, sehat, utuh dan halal. Manfaat produk hewan bagi tubuh adalah sebagai sumber protein, sumber mineral dan kaya vitamin.

Berdasarkan UU no 18/2012 tentang pangan pada pasal 1 ayat (5) keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, untuk teliti membeli barang yang akan di konsumsi dimana hendaknya di lihat etiket, label yang ada di kemasan misalnya label halal, masa kadaluarsa dan bentuk fisik dari barang/produk hewan yang di sajikan pelaku usaha. Sehingga dari dasar inilah di bidang kesehatan hewan dan kesmavet terutama di seksi kesmavet maka segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan hewan itu diatur di PP RI No 95/2012 tentang kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

Beberapa cara pintar untuk memilih produk hewan yang baik:

  1. Daging Ayam

         a. Ciri – ciri daging ayam yang baik :

 

  Warna daging putih dan coklat

 –  Bau agak amis sampai tidak berbau

 – Daging bagian otot dada dan otot paha kenyal

 

 

 

 

b. Ciri-ciri daging ayam yang tidak baik :

  1. Ayam suntik

Disebut Ayam suntik karena Pedagang  ayam potong menyuntik air di bagian dada, paha dan punggung ayam. Tujuannya agar ayam yang kecil akan menggelembung badannya menjadi besar dan mengkilap. Ayam suntik ini mengandung banyak air. Saat digantung, akan meneteskan banyak air dan jika dimasak akan menyusut banyak saat matang. Cara yang dipakai pedagang ini jelas-jelas merugikan konsumen karena tipuan berat. Air yang dipakai untuk menyuntik tidak hiegeni sehingga dengan proses pemasakan mikroorganisme yang terkandung dalam air tidak seluruhnya mati sehingga bisa tetap membahayakan kesehatan.

 

ciri – ciri ayam suntik :

  • Kulit ayam terlihat mengilap, tidak kesat.
  • Ayam terlihat basah dan terdapat genangan air di sekitarnya seolah habis dicuci.
  • Saat ditekan daging ayam terasa agak kencang, tidak lembek.
  • Bila diangkat dan di gantungkan terbalik, cukup banyak tetesan air yang turun.
  • Berat ayam terlihat tidak wajar, ayam kecil tetapi beratnya di atas rata-rata.
  • Saat dimasak, daging akan banyak menyusut dan mengeluarkan banyak air.Selain kadar air yang terlalu tinggi juga rentan terinfeksi bakteri penyakit

 

Bisa terlihat bekas penyuntikan di dada, di paha dan tidak ada lipatan antara paha dan perut:

Area Penyuntikan di DADA

 

 

 

Area Penyuntikan di PAHA

 

Tidak ada lipatan atau cekungan antara paha dan perut

 

2.Ciri-Ciri Daging Berformalin :

a. Jika dicium dagingnya akan berbau obat.

b. Warna kulitnya lebih pucat dibanding daging segar

c. Jika di cubit kulit ayam tidak kembali

d. Daging ayam berwarna putih mengkilat

e. Tidak rusak selama dua hari pada suhu kamar 25 derajat celsius,

f.  Pada bagian paha sampai kaki terlihat kaku (untuk daging ayam).

g. Tidak dikerumuni lalat.

h. Teksturnya sangat kencang.

 

3. Ciri-ciri Ayam Tiren :

“Tiren” adalah singkatan Mati Kemarin. Istilah ini diberikan pada ayam yang sudah mati dalam pengangkutan dari lokasi peternakan ayam ke tempat pemotongan ayam akibat transportasi, atau ayam yang telah mati dari kandang yang kemudian ayam yang sudah mati tersebut tetap dipotong dan dijual ke masyarakat untuk menghindari kerugian bahkan untuk mendapat keuntungan berlebih.

 a. Daging beraroma agak amis.

 b. Daging berwarna kebiru-biruan dan tidak segar

 c. Pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar

 d. Terdapat bercak bercak darah pada kepala atau leher ayam

 e. Harganya lebih murah

 

 

 

2. Daging Sapi

a. Ciri daging sapi yang baik  :

  • Warna merah ceri dan cerah
  • Bau tidak menyimpang (tidak berbau amis, menyengat, dan asam)
  • Permukaan daging lembab (tidak kering dan tidak basah)
  • Permukaan daging bersih dan tidak ada darah
  • Serabut daging relatif kasar
  • Daging disimpan dalam kondisi dingin (1 oC -10 oC)

 

 

 

    b. Daging Gelonggongan

Daging gelonggongan adalah daging sapi yang berasal dari hewan sapi yang sebelum disembelih diberi minum sebanyak-banyaknya sampai lemas. Penyiksaan hewan seperti itu bertujuan untuk menggenjot berat daging dengan air yang di-glonggongkan ke hewan.
Daging glonggongan tidak pantas untuk dikonsumsi. Meskipun secara teoritis bukan bangkai tetapi daging jenis ini telah diharamkan oleh MUI karena dalam proses penyembelihannya terlalu kejam dan tidak berperikehewanan. Daging jenis “glonggongan” (yg sering disebut sebagai daging basah) dijual lebih murah dari daging biasa (daging kering). Selisihnya sekitar Rp. 5000,- tetapi dari segi ekonomis sebetulnya lebih mahal karena 30% dari beratnya adalah air. Selain itu kadar air yang terlalu tinggi juga rentan terinfeksi bakteri penyakit.

Ciri – ciri daging gelonggongan :

a. Berwarna pucat.

b. Konsistensi daging lembek

c. Permukaan daging basah

d. Biasanya penjual tidak menggantung daging tersebut karena bila digantung air akan banyak menetes dari daging

e. Selain kadar air yang tinggi juga rentan  terinfeksi bakteri

 

 

 

 

 

 

f.  Area disekitar daging basah

g. Biasanya penjual tidak menggantung daging tersebut  karena bila digantung air akan banyak            menetes dari daging

 

 

 

Daftar Pustaka ;

  1. https://tentangayam.wordpress.com/2013/07/11/tips-memilih-daging-ayam-yang-segar-dan-sehat/
  2. http://sharetipsdancara.blogspot.com/2016/06/tips-mengenali-daging-ayam-segar-tiren.html
  3. http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/
SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
Pegawai
Harga Produk Hewan
INFOGRAFIS