Disnak Lebak Minta Peternak Tingkatkan Kualitas Produksi

Disnak Lebak Minta Peternak Tingkatkan Kualitas Produksi

Dinas Peternakan Kabupaten Lebak meminta peternak unggas potong di Kabupaten Lebak, Banten, meningkatkan kualitas produksi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang diberlakukan tahun 2015.

“Kita berharap peternak unggas potong dapat meningkatkan  kuantitas maupun kualitas produksi sehingga bisa bersaing dengan negara lain,” kata Sekertaris Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Rosmantoro saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Menurut dia, selama ini peternak unggas potong di Kabupaten Lebak cukup prospektif karena permintaan pasar cenderung meningkat. Bahkan, produksi ternak unggas bisa dipasok ke sejumlah daerah di Provinsi Banten juga DKI Jakarta, Bogor dan Bekasi.

Karena itu, pihaknya optimistis ternak unggas potong tersebut mampu menembus pasar mancanegara juga bisa memenuhi kebutuhan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, pihaknya meminta peternak plasma dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

“Kita ke depan berharap pengelolaan ternak unggas dikelola secara modern untuk meningkatkan kualitas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini produksi unggas potong di Lebak meningkat karena sebelumnya hanya mencapai empat sampai enam juta ekor per musim. Namun, produksi tahun ini sebanyak 10 juta ekor dan dapat meningkatkan pendapatan peternak. Bahkan, kehidupan ekonomi peternak plasma relatif baik dan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tingi, selain itu juga membangun rumah serta membeli kendaraan.

Mereka para peternak unggas itu sebagai peternak plasma dengan menjalin kemitraan perusahaan inti, seperti PT Anwar Sierad, Padma dan Pofan.

“Semua produksi unggas itu ditampung oleh perusahaan inti dengan harga cukup bagus di pasaran,” katanya.
Ia mengatakan saat ini peternak unggas berkembang pesat karena bisa mendongkrak pendapatan ekonomi warga setempat. Selain itu juga mampu memasok kebutuhan pasar lokal juga luar daerah. Selama ini, perusahaan inti sangat membantu perekonomian masyarakat juga bisa menyerap tenaga kerja. Diperkirakan peternakan plasma ini bisa menyerap tenaga kerja sekitar 4.000 orang.

“Kami yakin dengan kehadiran perusahaan ternak besar bisa membantu penyerapan tenaga kerja lokal juga peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya. Ia menyebutkan jumlah peternak plasma di Kabupaten Lebak memiliki sebanyak 200 kandang dan setiap kandang dihuni sekitar antara 5.000 sampai 7.000 ekor unggas. Mereka pendapatan peternak plasma mencapai Rp65 juta per kandang dengan harga daging di pasaran sebesar Rp25.000/kg.

Pendapatan sebesar itu tentu menguntungkan peternak plasma dan bisa meraup keuntungan sekitar 40 persen.
Pemerintah daerah terus mendorong peternakan plasma berkembang sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Disamping itu juga perusahaan ternak diberikan kemudahan proses izin jika mereka menanamkan di Kabupaten Lebak.

“Kami juga terus melakukan pembinaan terhadap peternak plasma agar memperhatikan kesehatan unggas juga kebersihan kandang sehingga tidak ada penolakan dari warga,” katanya.

Sementara itu, sejumlah peternak plasma di Kabupaten Lebak mengatakan mereka sangat terbantu adanya kemitraan dengan perusahaan inti untuk mengembangkan unggas potong.

Sebab perusahaan inti memberikan benih, pakan juga produksinya ditampung oleh mereka. Mereka para peternak unggas potong hanya menyediakan kandang.

“Kami siap menghadapi pasar bebas yang diterapkan 2015 dengan meningkatkan kualitas produksi ternak,” kata Amin, seorang peternak unggas warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak

Sumber: rpmindonesia.org

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
Pegawai
Harga Produk Hewan
INFOGRAFIS