Disusun : Asep Rohimat K

Disebagian besar hewan, ada perbedaan pada penampilan pejantan dan betina dengan berbagai kadar, ini yang disebut dimorfisme seksual. Spesies ikan laut dalam tertentu punya pejantan kerdil yang menempel pada betina, karena pejantan yang berenang bebas mungkin sukar menemukan betina di laut dalam yang luas dan sepi kehidupan. Diujung satunya, dispesies anjing laut, seperti gajah laut (mirounga), prejantannya bisa beberapa kali lipat lebih besar daripada betina, karena pejantan yang besar lebih mungkin mengalahkan lawannya dalam perebutan daerah kekuasaan, sehingga punya harem yang lebih besar. Bulu indah pejantan cendrawasih, kolibri, atau burung merak  adalah pembeda dari betina ada kerana seleksi seksual. Semua kasus itu tak menimbulkan kesukaran bagi teori seleksi alam karena semua ciri pejantan tersebut punya keuntungan selektif dalam bentuk peningkatan keberhasilan reproduktif (Ernst Mayr, 2019).

            Burung puyuh dapat dikenali jenis kelaminnya sejak awal masa grower, sekitar umur 20-28 hari (3-4 minggu). Bagi yang sudah biasa melakukan sexing secara fisik dan sudah berpengalaman dapat melakukannya lebih awal lagi.

             Kebanyakan usaha ternak burung puyuh untuk menghasilkan telur, sehingga kehadiran pejantan tidak diperlukan (efisiensi), kecuali bila hendak menghasilkan telur tetas. Jumlah pejantan yang diperlukan untuk membuahi yaitu 1 banding 5-6 ekor betina. Sehingga dibutuhkan pemisahan jenis kelamin untuk usaha puyuh petelur atau telur puyuh tetas, ada berbagai cara untuk membedakan jenis kelamin burung puyuh. Antara lain berdasarkan pada (drh. Wheindrata HS. Sp. W. 2014):

1. Warna bulu dada

Cara ini hanya dapat digunakan jika bulu puyuh sudah tumbuh lengkap, umumnya setelah berumur 2-3 minggu. Burung puyuh jantan, bulu dadanya merah sawo matang tanpa garis-garis atau bercak-bercak coklat kehitaman. Sedangkan bulu puyuh betina berwarna dasar coklat muda kepucatan bergradasi dengan warna abu-abu muda,kecoklatan, dan bergaris putus-putus atau bercak-bercak hitam atau coklat kehitaman.

Sumber Foto : drh. Wheindrata HS. Sp.  W

2. Suara

Burung puyuh jantan memiliki suara yang lebih keras. Mereka juga lebih sering bersuara, terutama pada sore dan malam hari. Suaranya khas sekali, “ce .. ke … kerr” berualang-ulang. Burung puyuh jantan mulai bersuara setelah berumur 5 – 6 minggu.

3. Berat badan atau besar kecil tubuh puyuh

Berat badan burung puyuh jantan sekitar 117,60 gram, sedangkan berat burung puyuh betina yang seumuran sekitar 143,30 gram. Bentuk tubuh burung puyuh jantan lebih ramping, sedangkan burung puyuh betina lebih gemuk dan lebih bulat.

4. Metode kloaka

Cara ini dilakukan dengan melihat alat kelamin yang mengalami rudimenter, bentuknya berupa tonjolan atau lipatan kecil seperti bentuk jantung (bulat oval) dibagian atas dinding anus.

Apabila tonjolannya berbentuk bulat oval berarti burung puyuh jantan, sedangkan yang terlihat polos adalah betina. Metode ini dapat digunakan pada semua umur burung, termasuk burung puyuh umur 1 hari.

Sumber Foto : drh. Wheindrata HS. Sp.  W

5. Bentuk anus

Bentuk anus dilihat dari samping juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan jenis kelamin. Burung puyuh betina memiliki anus yang rata dan apik, sementara burung puyuh jantan memiliki anus yang monyong keluar dan membesar. Bila dilihat dari depan, anus burung puyuh betina terlihat rata, sedangkan anus burung puyuh jantan menonjol keluar. Kadang-kadang ada busa putihnya.

PUSTAKA :

Ernst Mayr. 2019. Evolusi : Dari Teori ke Fakta. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta

drh. Wheindrata HS. Sp. W. 2014. Panduan Lengkap Beternak Burung Puyuh Petelur. Lily Publisher. Yogyakarta