Oleh : Puthut Setyo Wibowo (pelaksana kesmavet dinas peternakan kab. Lebak)
Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Organ-organ seperti hati, ginjal, otak, paru-paru, jantung, limpa, pankreas dan jaringan otot termasuk dalam definisi ini (Soeparno 1994).
Daging merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi dan zat gizinya mudah diserap oleh tubuh. Daging termasuk bahan pangan yang mudah rusak, hal ini disebabkan oleh komposisi gizinya yang sangat baik untuk manusia dan mikroorganisme, serta karena kontaminasi permukaan daging oleh mikroorganisme perusak. Untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme maka salah satu cara untuk mengawetkan daging adalah dengan dilakukan pembekuan yaitu dengan cara membekukan daging di bawah titik beku cairan yang terdapat dalam daging, yaitu pada temperatur -20 oC s/d -30 oC.
Agar kualitas daging beku tidak berubah, maka ketika hendak diolah atau dimasak perlu diperhatikan cara mencairkan (thawing) daging beku dengan baik dan benar. Beberapa cara yang tepat untuk mencairkan daging beku sebagai berikut
1. Mencairkan Dalam Lemari Es (chiller)
- Pindahkan daging beku dari freezer ke refrigerator (suhu 00C – 40C)
- Waktu yang diperlukan untuk mencairkan 0,5 kg daging beku adalah + 5-8 Jam
- Tanda daging sudah mencair sempurna bila sudah tidak tampak bunga es
2. Mencairkan Dengan Merendam Dalam Air Dingin
- Bungkus daging beku dalam plastik dengan rapat
- Letakkan daging beku dalam wadah yang dapat menampung seluruh permukaan daging
- Isi wadah dengan air dingin dan pastikan seluruh daging beku tenggelam
- Ganti air setiap 30 menit, untuk mencairkan 0,5 kg daging beku dibutuhkan waktu 1 jam
3. Mencairkan Dengan Microwave
- Daging beku dapat dicairkan dengan menggunakan microwave yang memiliki fitur defrost untuk mencairkan daging beku
- Setelah dicairkan dengan microwave sebaiknya langsung diolah karena dapat menyebabkan sebagian daging mungkin sudah termasak saat dipanaskan dengan microwave dan untuk menghindari berkembangnya mikroorganisme.
Sumber :
- Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Ed Ke-2. Yogyakarta: UGM Press.
- Widarto et al. 2014. Daging Ayam ASUH (Dingin/Beku). Jakarta: Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI.