Disusun : Asep Rohimat K
Pengolahan limbah pertanian untuk pakan tau bahan pakan ternak umumnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas, memperbaiki daya simpan, dan menghilangkan senyawa atau hambatan dalam penggunaan lebih lanjut untuk makanan ternak. Teknologi pengolahan dikelompokan dengan perlakuan yaitu secara fisik, biologis dan kimia maupun kombinasi diantaranya.
- Perlakuan Fisik
Contoh perlakuan fisik antara lain penggilingan, peletting, penyinaran radiasi, penguapan, pemotongan, pemanasan dan penumbukan. Namun perlakuan ini pada jerami padi tidak meningkatkan nilai gizi dari jerami.
Sedangkan pada dedak, pemanasan ditujukan untuk penstabilan dedak agar tidak mudah tengik selama penyimpanan. Peletting dapat juga dilakukan dengan memperbaiki nilai gizi dedak, perlakuan ini dapat memperbaiki sifat bulky dedak, sehingga konsumsi pakan pun meningkat.
2. Perlakuan Kimia
Perlakuan kimia pada jerami padi yaitu dengan penambahan urea, selain berfungsi merusak ikatan lignin hemiselulosa, urea juga menjadi sumber nitrogen sebagai bahan pembentukan protein mikroba rumen. Hasilnya cukup memuaskan dari segi kecernaannya.
Sedangkan perlakuan kimia pada dedak ditujukan untuk menghambat proses ketengikan minyak, baik hidrolisis maupun oksidasi dan mempertahankan dedak agar tidak terserang jamur. Pemberian gentian vilolet untuk menghambat serangan jamur, penambahan senyawa-senyawa asam boronat dapat menghambat aktivitas enzim lipase dalam dedak sehingga menghambat terbentuknya asam lemak bebas selama penyimpanan. Sedangkan penambahan air panas dapat menurunkan jumlah asam fitat (zat antinutrisi) didalam lemak akibat pengaktifan enzim fitase.
3. Perlakuan biologis
Perlakuan secara biologis dapat ditempuh dengan cara pengomposan, fermentasi, dan penambahan jamur. Perlakuan inokulasi jamur (pleurotus sp) pada jerami padi mampu meningkatkan nilai nutrisi, kecernaan, konsumsi, dan mempercepat laju pakan dalam saluran pencernaan. Dan menurut penelitian bhawa penambahan enzim selulosa komersial (onozuka R10 dari Trichoderma viride) dan crude enzim Trichoderma viride (CETV) memberikan pengaruh positif terhadap kualitas fisik silase jerami padi dan tidak memberikan pengaruh negatif kadar bahan kering dan bahan organik serta dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik silase jerami padi.
Pembuatan silase dedak yaitu dengan penambahan air samapai 50% dan disimpan dalam keadaan tertutup rapat (anaerob) dapat menghambat ketengikan selama penyimpanan dua minggu sehingga kadar asam lemak bebas berkurang dari 20% serta dapat menurunkan asam fitat yang berperan sebagi zat anti nutrisi.
4. Perlakuan kombinasi
Dalam jerami padi memiliki mikroflora yang berperan dalam proses amoniasi, sehingga jika dikombinasikan dengan pemberian tetes sebagai sumber energi mikroflora, maka aktivitas mikroflora tersebut akan lebih meningkat.
PUSTAKA :
Heri Ahmad Sukria dan Rantan Krisnan. 2009. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di Indonesia. IPB Press. Bogor