AZOLLA SEBAGAI SUMBER PROTEIN PAKAN TERNAK

AZOLLA SEBAGAI SUMBER PROTEIN PAKAN TERNAK

Disusun : Yanti Komalasari

Berbicara mengenai pakan yang baik ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu : Pertama, Edible, pakan dapat dimakan dan nutrisinya diserap tubuh. Kedua, Ketersediaan, pakan yang baik harus tersedia sepanjang waktu dengan kuantitas banyak. Ketiga, Harga, harga yang murah tentu menjadi pilihan utama. Keempat, Nutrisi, pakan yang baik harus memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh ternak.

Umumnya sebagaian pakan ternak terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari tanaman. Zat-zat makanan yang terkandung dalam tubuh hewan diubah menjadi daging, susu, telur, wol, energi dan lainnya. Kandungan nutrisi dalam pakan ternak terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Untuk hal ini kita akan fokus di protein, karena dalam pakan unggas kadar protein suatu bahan pakan selalu jadi patokan kulaitas dan harga. Protein adalah zat organik yang mengandung karbon, hodrogen, nitrogen, oksigen, sulfur dan fosfor dengan variasi persentase. Ada beberapa  fungsi protein dalam tubuh, yaitu :

  1. Memperbaiki jaringan.
  2. Pertumbuhan jaringan baru
  3. Metabolisme (deaminasi) untuk energi
  4. Metabolisme ke dalam zat-zat vital dalam fungsi tubuh (zat-zat vital tersebut termasuk zat anti darah yang menghalangi infeksi)
  5. Enzym-enzym yang esensial bagi fungsi tubuh yang normal, dan
  6. Hormon-hormon tertentu. (Prof. Dr. R. Anggorodi, 1994)

Dilihat dari fungsi protein diatas terlihat betapa pentingnya protein dalam pakan ternak, dan apa yang terjadi bila pakan ternak tersebut mengandung protein yg sedikit. Kekurangan protein umumnya hanya mengakibatkan penurunan pertumbuhan badan secara menyeluruh sesuai dengan derajat kadar kekurangannya. Oleh karena itu tingkat kadar protein yang terkandung dalam pakan itu harus disesuaikan dengan tingkat energi metabolis, dan akibat dari kekurangan protein itu maka pakan itu dapat juga disebut kelebihan energi. Kekurangan protein dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam jaringan-jaringan tubuh unggas. Hal ini terjadi oleh karena unggas itu tidak mempergunakan energi metabolis secara optimum berhubung pakan tidak mengandung cukup protein untuk pembentukan jaringan-jaringan otot (daging) tubuh. Akhirnya tubuh unggas itu harus mengubah kelebihan energi metabolisme yang dikonsumsinya menjadi lemak yang ditimbunnya dalam tubuhnya. Serta kekurangan protein dari salah satu atau beberapa dari asam-asam amino esensial yang hebat akan mengakibatkan segera terhentinya pertumbuhan tubuh ternak (kerdil) (Dr. AP. Siregar Bsc, Msc dkk, 1980).

Dilihat dari syarat-syarat pakan yang baik, yaitu edible, ketersediaan, harga serta nutrisi, maka azolla bisa termasuk kedalam bahan pakan yang mengandung protein tinggi yang murah, selalu tersedia dan bisa dimakan unggas. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996). Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air yang mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan untuk digabungkan ke dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular dari Smith et al. (2006) (Wikipedia, 2019)

Azolla karena termasuk genus paku-pakuan, maka perbanyakan tanaman ini melalui spora, sehingga bisa didapatkan perkembangan yang cepat bila kondisi mendukung ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan, yaitu :

  • Azolla microphylla membutuhkan cahaya matahari penuh, jadi sebaiknya tempat budidaya tidak berada di tempat yang teduh.
  • Ketinggian air jangan terlalu tinggi, buatlah dangkal saja karena unsur hara terpenting bagi Azolla microphylla adalah unsur P (hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air tapi terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas, pakai pupuk p (sp-36).
  • Jangan menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla, sebab Azolla akan MATI !!! Pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. Setelah pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama sekitar 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru bisa diisi azolla.
  • Apabila menggunakan pupuk kandang pada media, perhatikan bau air. apabila air menjadi bau, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, jangan dipakai !! sebab Azolla bisa MATI.
  • Tempat terbaik untuk budidaya Azolla adalah kolam tanah, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan media tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang. Ketebalan media (-+) 5cm  (https://ulyadays.com/cara-menanam-azolla-dengan-teknik-sederhana/).

Selain sebagai sumber bahan pakan yang tinggi kadar protein, ada kegunaan lain dari azolla yaitu bisa menjadi pupuk tanaman karena azolla mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla digunakan sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan kering (wikipedia , 2019)

Pustaka :

  • Anggorodi, R., Prof. Dr (1994). Cetakan ke V. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  • AP. Siregar BSc. MSc., M. Sabrani BSc. MSc, Pramu S. 1980. Teknik Beternak Ayam Pedaging Di Indonesia. Margie Group. Jakarta

Terkait

Komentari

Surel Anda tetap rahasia. Kolom yang harus diisi ditandai dengan *
Anda boleh menggunakan label dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

SEJARAH PIMPINAN DISNAKKESWAN
  • Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
    Rahmat Yuniar,.SP.,M.Si
    Tahun 2022-Sekarang
PRESTASI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Pegawai
INFOGRAFIS
Harga Produk Hewan