Oleh: Iqin Zaeny Mansur, S.Pt
Pada musim kemarau biasanya hijauan pakan ternak sangat terbatas. Sehingga di beberapa daerah para peternak menggunakan jerami padi untuk pakan ternak. Jerami padi pada dasarnya merupakan limbah, oleh karenanya terdapat kekurangan seperti kandungan protein yang rendah, serat kasar dan asam oksalat yang tinggi sehingga dapat mengganggu proses pencernaan.
Agar dapat dimanfaatkan dengan baik, jerami harus diolah terlebih dahulu sehingga mutunya menjadi lebih baik. Beberapa teknologi tepat guna yang dapat digunakan dalam pengolahan jerami adalah sebagai berikut:
A. Tapai Jermi Padi (Pemi)
Pemi adalah penerapan teknologi pengolahan jerami padi untuk meningkatkan mutunya. Tahapan untuk membuat Pemi adalah sebagai berikut:
- Larutkan 1 kg abu sekam padi ke dalam 10 liter air, aduk sampai rata dan diamkan selama 24 jam. Ambil air larutan abu sekam lalu saring (Larutan A)
- Ambil 1 liter Larutan A dan masukkan ke dalam ember. Tambahkan 6 sendok makan urea, 3 sendok makan garam, 2 sendok makan kapur dan 0,5 sendok makan belerang, lalu aduk sampai rata (Larutan B)
- Siapkan jerami baik yang masih berbentuk utuh maupun yang sudah dicacah 5-10 cm sebanyak 1 kg. Masukkan dalam kantong plastik atau dalam ember. Kemudian percik/siram dengan Larutan B.
- Tutup ember dengan plastik dan ikat rapat-rapat. Diamkan selama 1,5 jam agar terjadi proses fermentasi. Ketika akan diberikan pada kambing sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama 15 menit. Pemi dapat diberikan 50-70% dari jumlah pakan yang diberikan per ekor per hari.
B. Silase Jerami Bolus (Sijebol)
Sijebol merupakan hasil olahan jerami padi melalui fermentasi dengan menggunakan bolus. Bolus merupakan isi rumen yang diperoleh dari rumah potong hewan. Tahapan untuk membuat sijebol adalah sebagai berikut:
- Ambil jerami padi yang sudah dilayukan dan potong-potong menjadi 5-10 cm sebanyak 10 kg.
- Ambil bolus sebanyak 1,5 kg.
- Campurkan kedua bahan yang sudah disiapkan, lalu masukkan dalam kantong plastik dan ikat rapat-rapat atau masukkan ke dalam tong atau silo lalu tutup rapat-rapat dan biarkan selama 2-4 minggu.
- Tanda-tanda Sijebol yang baik adalah warnanya tetp seperti awalnya, bau dan aroma tidak busuk, tidak menggumpal dan tidak berjamur
- Sijebol diberikan sebanyak 30% dari jumlah pakan per ekor per hari.
C. Amoniase Jerami Padi
Amoniasi Jerami merupakan teknologi pengolahan jerami padi melalui proses fermentasi dengan menggunakan urea. Tahapan untuk membuat amoniasi jerami padi adalah sebagai berikut:
- Siapkan jerami yang sudah dilayukan dan dipotong-potong sebanyak 100kg, letakkan di atas plastik.
- Timbang urea 2 kg, masukkan ke dalam ember yang berisi air 35 liter dan aduk sampai rata.
- Perciki/basahi jerami tersebut dengan air larutan urea. Masukkan jerami yang telah basah ke dalam kantong plastik, padatkan, lalu ikat rapat-rapat. Diamkan selama 3 minggu. Bila akan diberikan pada ternak angin-anginkan terlebih dahulu selama 2 hari.
- Amoniasi dapat diberikan pada ternak sebanyak 40% dari jumlah pakan yang diberikan.
Daftar Pustaka:
- Syukur Abdul, Ir., 2017, 99% Gagal Beternak Kambing, Penebar Swadaya, Jakarta
- Kaleka Norbertus & Haryadi Nur Kholis, 2013, Beternak Kambing Tanpa Bau, Angon, dan Ngarit, Cetakan I, Arcita, Surakarta
- Rukmana Rahmat H., 2015, Wirausaha Penggemukan Ternak Sapi Potong, Lily Publisher, Yogyakarta
- Kamal Muhammad, Drs., MSc., 1994, Nutrisi Ternak I, Laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta