Oleh : Puthut Setyo Wibowo (Pengelola Program Keswan & Kesmavet Dinas Peternakan Lebak)
“Jangan sering makan telur nanti bisulan…!!” mungkin sebagian dari kita pernah mendengar ucapan ini dari para orang tua terdahulu dan rasanya banyak juga dari kita yang mengamini bahwa telur merupakan salah satu penyebab terjadinya bisul.
Telur merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung potein, lemak, vitamin, mineral dan karbohidrat serta mengandung asam amino esensial sehingga telur memiliki peran penting bagi pertumbuhan tubuh. Karena sebagaimana diketahui bahwa sebagai bahan biologi, telur merupakan sumber nutrisi yang lengkap, yang memang disiapkan untuk menunjang kehidupan serta perkembangan embrio dengan sempurna.
Telur menjadi salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari oleh masyarakat karena harganya relatif murah dan memiliki cita rasa yang lezat, pada umumnya telur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat adalah telur ayam, bebek, puyuh dan angsa. Dibalik manfaatnya ternyata telur juga mengandung mitos yang sudah dipercayai sejak turun temurun dari generasi ke generasi dan salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi telur dapat menyebabkan bisulan, lalu benarkah mitos ini ?
Bisul adalah kondisi pada kulit yang terjadi saat folikel rambut terinfeksi bakteri penyebab bisul. Bakteri penyebab bisul adalah Staphylococcus aureus (biasanya ditemukan di kulit, hidung, dan tenggorokan). Bisul biasanya merupakan tonjolan yang berisi nanah di bawah kulit dan merupakan penyakit kulit yang dapat terjadi pada siapa saja yang kurang memperhatikan kebersihan. Bakteri Staphylococcus aureus biasanya masuk melalui luka pada kulit. Salah satu contoh hal yang sering kita lakukan yang dapat menyebabkan bisul adalah menggaruk kulit hingga timbul lecet atau luka. Luka pada kulit ini merupakan pintu masuk untuk segala macam bakteri, termasuk Staphylococcus aureus sehingga dapat menyebabkan infeksi.
Ketika terjadi infeksi secara otomatis sistem kekebalan tubuh akan melawan infeksi ini yang kemudian menyebabkan reaksi peradagan/bengkak (inflamasi). Reaksi inflamasi ini menyebabkan pembentukan pus atau nanah yang merupakan gabungan dari sel darah putih, bakteri dan sel kulit mati. Banyak orang tua yang menakut-nakuti anaknya dengan mitos ini karena selalu makan dengan lauk telur, mungkin karena nanah tersebut mirip dengan kuning telur.
Salah satu alasan logis mengapa bisul lebih sering terjadi pada anak-anak adalah karena mereka sering bermain di sembarang tempat dan menyentuh benda-benda kotor sehingga menyebabkan rasa gatal dan secara tidak sengaja mereka akan menggaruk bagian tubuh yang gatal dengan tangan yang kurang bersih. Di sinilah bakteri Staphylococcus aureus masuk dan menyebabkan bisul.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mitos makan telur dapat menyebabkan bisulan adalah salah besar, karena bisul terjadi akibat kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Adapun penyebab lain timbulnya bisul selain dari infeksi yaitu karena sering terpapar bahan kimia atau kosmetik yang tidak aman, dan karena adanya penyakit diabetes dapat meningkatkan resiko terjadinya bisulan.
Ayo jangan takut makan telur, konsumsilah telur yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Sumber :
- Tania Savitri. Apa Itu Bisul ?. https://hellosehat.com/penyakit/bisul/
- Lukman DW dan Latif H. 2005. Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. [Bahan Kuliah]. Bogor: Program Studi Higiene Makanan-Fakultas Kedokteran Hewan, IPB.
- Nilai gizi Telur. https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/telur