Menjelang Hari Raya Idul fitri, tingkat konsumsi daging sapi atau kerbau melonjak dan seperti sudah menjadi “tradisi” harga daging pun akan mengalami kenaikan antara 20-30% dibanding dengan hari-hari biasa. Tingginya permintaan konsumen terhadap daging sapi/kerbau akan menjadi suatu peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkan situasi tersebut demi meraup keuntungan yang sebesar-besarnya, sebagaimana kita ketahui belakangan marak diberitakan tentang peredaran daging celeng yang dioplos dengan daging Sapi di beberapa wilayah di Provinsi Banten.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Peternakan Kabupaten Lebak melalui seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner terus meningkatkan pengawasan peredaran daging di wilayah kabupaten Lebak agar seluruh konsumen produk hewan di kabupaten Labek dapat terjamin dan memperoleh produk yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Selain itu pemahaman konsumen pula perlu ditingkatkan terutama dalam membedakan daging celeng dan daging sapi sebagai salah satu sistim peringatan dini (early warning system), walaupun dalam praktiknya perlu keterampilan khusus. Berikut panduan bagi masyarakat untuk membedakan daging celeng dan daging sapi yang dihimpun dari berbagai sumber. Dalam membedakan daging celeng dan daging sapi dapat dilakukan dengan melihat secara fisik dari berbagai aspek, yaitu ; Warna, Serat, Lemak dan Aroma.
1. WARNA DAGING
Berdasarkan warna daging, daging celeng memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi. Warna daging celeng mendekati warna daging ayam yang berwarna putih kepucatan. Warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi. Meski demikian, kamuflase ini dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air selama beberapa jam. Perlu keterampilan dalam membedakan warna daging karena ada bagian tertentu dari daging celeng yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
2. SERAT DAGING
Dari segi serat perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging ini. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan secara bersamaan.
3. LEMAK DAGING
Perbedaan terlihat sangat jelas antara kedua daging tersebut. Pada sapi, lemak ada yang tampak padat dan sebagian lagi berbentuk serat yang menempel pada daging dan mudah dilepas dari daging bila ditarik dengan tangan . Sedangkan pada daging celeng, gumpalan lemak elastis, basah terkumpul pada ruas yang tertentu dan berlapis serta sulit dilepaskan dari daging.
4. TEKSTUR DAGING
Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat, dibandingkan dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antara keduanya. Daging babi sangat kenyal dan mudah direkahkan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.
5. AROMA DAGING
Daging Sapi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging celeng cenderung lebih anyir. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan. Jadi agak sedikit sulit bagi kita yang belum pernah sama sekali mencium bau daging celeng.
Demikian beberapa aspek yang dapat dijadikan panduan untuk membedakan daging celeng dan daging sapi, semoga bermanfaat.[psw]