Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak melalui bidang Keswan Kesmavet bergerak cepat menanggapi laporan kasus gigitan oleh monyet yang merupakan salah satu Hewan Penular Rabies (HPR) di Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, Rabu (12/11/25).

Begitu laporan diterima, tim segera turun ke lokasi untuk melakukan penelusuran kasus, pemeriksaan lapangan, dan tindakan penanganan awal terhadap hewan tersebut.
👉 Saat ini monyet telah diamankan dan akan menjalani observasi selama 14 hari untuk memantau kemungkinan munculnya gejala Rabies.
👉 Korban gigitan, seorang anak kecil, sudah mendapatkan pertolongan medis dan penanganan sesuai prosedur.

Masa 14 hari merupakan periode inkubasi virus Rabies pada hewan penular. Jika dalam masa itu hewan menunjukkan gejala rabies atau mati, maka dapat dipastikan risiko penularan ada pada korban gigitan. Sebaliknya, jika hewan tetap sehat hingga hari ke-14, maka dapat disimpulkan tidak ada risiko penularan virus Rabies.

Langkah cepat ini merupakan bagian dari respons kesiapsiagaan Disnakeswan Lebak dalam mencegah penyebaran Rabies di wilayah Kabupaten Lebak.
Kami juga mengimbau masyarakat untuk:
⚠️ Selalu waspada terhadap gigitan hewan liar atau tidak dikenal,
⚠️ Segera melapor ke petugas kesehatan atau Disnakeswan jika terjadi kasus gigitan,
⚠️ Tidak memelihara satwa liar, terutama yang termasuk Hewan Penular Rabies (anjing, kucing, kera/monyet).

Bersama kita jaga Lebak Bebas Rabies!

@hasbijayabaya @amir.hamzah.official @ajis_suhendi14.229 @diskominfosplebak @rieyan_dermawan @keswan_kesmavet_distan_banten @uptdpuskeswan.lebak puskeswanlebak

#LebakRuhay #DisnakeswanLebak #LebakBebasRabies #Kesmavet #ResponsCepat #PanganDanHewanSehat #RabiesAwareness #CegahRabies